KULIAH UMUM NYLENEH DAN MENARIK ALA PRODI PBJ PPS UNY

Kuliah umum biasanya dikemas dengan ceramah, presentasi, tanya jawab dan sejenisnya. Namun, bisa dikatakan agak nyleneh dengan kuliah umum yang digelar oleh Prodi S2 Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ) Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Kamis, 24 November 2016 di Aula PPs UNY dilaksanakan kuliah umum yang dibingkai dengan cara yang unik dan menarik. Sebelum materi utama disampaikan oleh narasumber, terlebih dahulu dipentaskan wayang kulit.

Pentas wayang melalui kegiatan seperti ini menurut kaprodi PBJ, Dr. Mulyana, M.Hum. perlu dilaksanakan. Hal ini untuk menjawab fenomena yang ada bahwasanya warisan budaya Jawa seperti ini sudah menjadi konsumsi wajib kampus-kampus di luar negeri seperti di Australia. “Untuk itu melalui kegiatan seperti ini kami mengajak agar warisan budaya Jawa yang adiluhung ini tidak diakui sebagai budaya milik orang luar. Jangan sampai nanti kita belajar  budaya Jawa kepada orang luar negeri, “ajaknya dengan bahasa Jawa Kromo Alus.

Selanjutnya Dr. Moch. Bruri Triyono selaku Direktur PPs UNY memberikan apresiasi kepada prodi PBJ yang telah berhasil menggelar acara ini. Dengan bahasa Jawa Ngapag beliau berharap kegiatan seperti ini bisa dirutinkan dan bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya.

Pentas wayang dengan lakon Hastabrata Kawedhar ditampilkan dengan sangat menarik oleh Ki Dr. Purwadi, M.Hum. Lakon ini merupakan kutipan dari Serat Rama karangan pujangga Kyai Yasadipura. Initisari dari lakon yang dibawakan oleh dosen yang pernah menampilkan seni budaya Jawa ke beberapa negara di Asia dan Eropa ini dapat dijadikan bahan referensi dan refleksi kepemimipinan sosial. Pentas wayang ini dimeriahkan oleh wiyaga dan sindhen dari mahasiswa S2 PBJ. Hadir turut menyimak alur cerita adalah para kaprodi, mahasiswa S1 dan S2 PBJ serta seniman Dalijo.

Hastabrata berarti delapan tuntunan tentang konsep kepemimpinan yaitu Hambeging Kisma, Hambeging Tirta, Hambeging Dahana, Hambeging Samirana, Hambeging Samodra, Hambeging Surya, Hambeging Candra, dan Hambeging Kartika. Hastabrata memberikan kesadaran kosmis bahwa dunia dengan segala isinya mengandung pelajaran bagi manusia yang mau merenung dan menelitinya. Norma kepemimpinan Jawa dikenal dengan ungkapan sabda pandita ratu tan kena wola wali, maksudnya seorang pemimpin harus konsekuen untuk melaksanakan dan mewujudkan apa yang telah dikatakan. Masyarakat Jawa lebih sering menyebut orang tersebut bersifat berbudi bawa laksana yaitu bermurah hati serta teguh berpegang pada janji.

Setelah wayang padat (disingkat dan dipadatkan pementasannya) usai dilaksanakan, disusul dengan motivasi percepatan penyelesaian studi oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. Dosen FKIP UNS Surakarta ini memberikan strategi bagaimana cara untuk kuliah cepat, berkualitas, dan lulus cepat dengan judul “Pengembangan budaya Literasi, Riset, Wirausaha bagi Mahasiswa Berbasis Hard Skill dan Soft Skill.

Menurutnya seorang mahasiswa harus bisa menyeimbangkan antara hard dan soft skill. “Mahasiswa harus memaksa diri untuk banyak membaca dan menulis. Selain itu, bisa mencuri start seperti menyiapkan judul tauapun topik penelitian untuk tugas akhir dan melihat serta membaca tesis, buku referensi sebelum masuk ke penyusunan proposal tesis. Harapannya ketika menyusun proposal sudah punya bayangan terlebih dahulu, “ungkapnya.

Seorang mahasiswa juga harus bisa akrab dengan kaprodi dan dosen. Dari hal sepele ini bisa mendukung percepatan studi. “Ketika seorang mahasiswa memiliki judul ataupun topik tugas akhirnya, lalu mau konsultasi dengan kaprodi untuk menentukan pembimbing sesuai dengan tema penelitiannya maka akan menumbuhkan sikap yang berkesinambungan untuk konsultasi dan mendapatkan masukan dari pembimbing yang kompeten. Sehingga akan tercipta iklim yang mendukung untuk percepatan studi, “tutupnya. (Rubiman).